Ancaman pemotongan anggaran yang dihadapi militer Amerika Serikat (AS) dianggap sebagai hal lumrah. Pemotongan Anggaran tersebut dilihat sebagai konsekuensi dari menurunnya konflik yang dihadapi militer AS.
“Pemotongan anggaran adalah hal yang normal. Saat kami melakukan perang terhadap Teror, pasukan yang dimiliki oleh AS mencapai rekor yang tertingginya. Kini perang tersebut sudah mereda maka normal bila postur militer AS kembali dipikir ulang,” ujar Pimpinan Komando Pasifik militer AS, Laksamana Samuel J. Locklear.
Wacana pemotongan anggaran tersebut dilakukan di tengah kebijakan Presiden Barack Obama yang ingin meningkatkan pengaruh AS di kawasan Asia Pasifik. Hal tersebut menurut Locklear membuat keberadaan militer As di Asia Pasifik tidak akan terkena dampak pemotongan anggaran yang besar.
Locklear menambahkan, walaupun nanti AS merasakan adanya kekurangan akibat pemotongan anggaran, AS bisa saja meminta bantuan sekutunya di Asia Pasifik untuk ikut berkontribusi menjaga keamanan di kawasan tersebut.
Sumber
“Pemotongan anggaran adalah hal yang normal. Saat kami melakukan perang terhadap Teror, pasukan yang dimiliki oleh AS mencapai rekor yang tertingginya. Kini perang tersebut sudah mereda maka normal bila postur militer AS kembali dipikir ulang,” ujar Pimpinan Komando Pasifik militer AS, Laksamana Samuel J. Locklear.
Wacana pemotongan anggaran tersebut dilakukan di tengah kebijakan Presiden Barack Obama yang ingin meningkatkan pengaruh AS di kawasan Asia Pasifik. Hal tersebut menurut Locklear membuat keberadaan militer As di Asia Pasifik tidak akan terkena dampak pemotongan anggaran yang besar.
Locklear menambahkan, walaupun nanti AS merasakan adanya kekurangan akibat pemotongan anggaran, AS bisa saja meminta bantuan sekutunya di Asia Pasifik untuk ikut berkontribusi menjaga keamanan di kawasan tersebut.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar